Tampilkan postingan dengan label News/Regional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News/Regional. Tampilkan semua postingan

Seolhyun makes people giggle by teasing internet users who complained that her Instagram story post was "too uncomfortable."

Seolhyun posted an Instagram story update from Bali, Indonesia, on January 12th.



The singer/actress eventually removed the story post after a few hours, albeit many online users had found the image to be rather "uncomfortable."


Following that, Seolhyun's decision to adorably retort to Twitter users' "complaints" made many giggle.


Seolhyun commented on her Instagram story after removing the post: "Because there are so many perverts out there, I had to remove this tale. The monkeys are simply picking lice off one another; they are not engaging in any strange behavior."


Internet users responded with laughter,



"This is a touch over the top, Seolhyun. Kekekekeke," I was wondering, "What are the netizens so 'uncomfortable' with today."

I'm with the internet users on this one, sorry Seolhyun.

Ah, Seolhyun, that's a little.

"I'm sure you agree that the monkeys had no significance. Lol."

I almost wonder if she did that on purpose since this is so hilarious kekekekeke.

The privacy of the monkeys should be protected, Seolhyun, kekekekeke.

"Seolhyun, I'm sorry, but please don't grin too brightly kekekekeke."

"No, the monkeys are not to blame! Still, it is! But it's not... Lol."

It would not appear strange if you're accustomed to seeing monkeys remove lice from one another all the time, kekekekeke, I suppose.

Continue Reading | komentar

BTS's Jimin looks stunning in leather for a new collaboration with Taeyang | UBerita

Jimin, a member of BTS, has returned with new songs. Big Bang member Taeyang and the singer collaborated on the song "Vibe," which was released on Friday, January 13. The song is Taeyang's first solo offering since he was released from South Korea's required military duty in November 2019.


The two boy band sensations display their flawless dancing while singing the chorus, "You know we had that vibe, baby ('Til the sun rises)/ Look at me, look at me, I got the vibe," in the song, which almost like a sleepy remix of Bruno Mars' "Finesse."

BTS's record firm BigHit said last year that the band members will soon begin their required military duty. Jin, the group's oldest member, started serving in early December after the release of his solo song "The Astronaut."

According to their own personal plans, the other group members want to complete their military duty, according to a BigHit news statement. Following their service commitment, "both the company and the members of  BTS are looking forward to reconvening as a group again around 2025."

Fans may anticipate the release of their performance from the World Expo 2030 in Busan on October 15, 2022. On February 1st, 2023, BTS: Yet to Come in Cinemas is scheduled to open in theaters all over the world. The movie's official website states: "Join RM, Jin, SUGA, j-hope, Jimin, V, and Jung Kook in this unique cinematic cut, re-edited and remixed for the big screen." Watch brand-new up-close perspectives and an entirely fresh perspective of the full BTS Yet To Come concert in Busan.

Continue Reading | komentar

Sebuah Saran Dari Pelawak Miing Agar PDIP dan Gerindra Akur di Jakarta

KOMPAS IMAGE/MUNDRI WINANTO
Politisi PDI Perjuangan Tubagus Dedi "Miing" Gumelar berujar, ada salahsatu cara untuk mendamaikan hubungan PDI-P dan Gerindra yang sampai saat ini masih saja berseteru mengenai jatah posisi Wakil Gubernur DKI.

Mantan pelawak grup Bagito itu menilai, alangkah baiknya apabila Joko Widodo memilih Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama untuk masuk ke dalam jajaran kabinetnya. Dengan demikian, posisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI akan kosong.

"Suruh Jokowi biar Ahok jadi menteri supaya gubernur dan wakilnya dari nol lagi," kata Miing dalam diskusi "Mencari Wagub DKI Pasca Gerindra-PDIP Pecah Kongsi", di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Menurut Miing, apabila jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI kosong, maka baik PDI-P maupun Gerindra diharuskan mengajukan nama untuk gubernur dan wakil gubernur yang baru. Hal itu, kata dia, bisa dijadikan momentum kedua partai untuk memilih orang sesuai kesepakatan mereka pada 2012, yakni gubernur dari PDI-P dan wakilnya dari Gerindra.

"Tak masalah memilih orang lagi. Yang penting kader-kader yang diambil adalah kader terbaik di partainya masing-masing," ujar anggota DPR RI itu.

Seperti diketahui, sampai sejauh ini terjadi perbedaan cara pandang, baik dari PDI-P maupun Gerindra, perihal siapa yang pantas untuk mengisi posisi Wagub DKI.

PDI-P menganggap, wagub seharusnya berasal dari partainya karena posisi tersebut untuk menjadi pendamping Ahok, yang notabene kader Gerindra.

Sedangkan Gerindra menilai, justru jabatan Wagub DKI harus tetap dari Gerindra. Sebab, bagi mereka, pada 2012 telah disepakati bahwa posisi gubernur adalah milik PDI-P, sedangkan wakilnya adalah Gerindra.

Perihal kemudian gubernur dari PDI-P pergi meninggalkan posisi tersebut dan kemudian kader dari Gerindra yang naik, hal itu terjadi karena proses undang-undang


Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ini Saran Pelawak Miing Agar PDIP dan Gerindra Akur di Jakarta, http://medan.tribunnews.com/2014/09/06/ini-saran-pelawak-miing-agar-pdip-dan-gerindra-akur-di-jakarta.

Editor:tribunnews.com
Continue Reading | komentar

TERNYATA AHOK TIDAK MELECEHKAN ALQURAN TERKAIT MENYEBUT SURAT AL MAIDAH AYAT 51

Maklumlah karena Ahok dianggap begitu kuat dan kinerjanya nyata dirasakan rakyat Jakarta, para lawannya berusaha keras mencari-cari cara untuk menghajarnya, segala pernyataannya dicari untuk dijadikan bahan menyerangnya dari segala arah, terutama bila dapat bahan yang terkait dengan AGAMA ISLAM, sontak mereka akan bergemuruh menghasut untuk menghajar Ahok dengan berbagai cara.

Salah satunya terkait dengan isu pemilihan Kepala Daerah dalam pilkada DKI tahun depan, beberapa kalangan dari warga muslim menolak pencalonan Ahok yang notabene Non Muslim sebagai Gubernur DKI. Mereka yang menolak Ahok tersebut dengan berpedoman pada Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 51 sbb :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi awliya mu; sebagian mereka adalah awliya bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi awliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim)

Faktanya, banyak ulama tafsir BERBEDA PENDAPAT mengenai penyebab yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat yang mulia ini.

Di dalam Surat Al-Maidah 51 tersebut terdapat satu kata kunci yaitu ‘Awliya’ sebab bila tidak tepat dalam mengartikannya dapat menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan masyarakat luas dalam rangka penegakan demokrasi di negeri ini.

Ada pendapat mengatakan ‘Auwliya’ diterjemahkan sebagai ‘pemimpin’, seperti yang tercantum dalam terjemahan Al Quran terbitan Kementerian Agama.

Pertanyaannya adalah sejauh mana kebenaran terjemahan Al Qur’an versi pemerintah tersebut? Sementara dasar negara kita Pancasila yang melindungi hak setiap warga negara untuk dipilih menjadi pemimpin atau Kepala Daerah dan pajebat negara lainnya hingga Presiden.

Apakah terjemahan kata ‘awliya’ menjadi ‘pemimpin’ tersebut sudah sejalan dengan prinsip dasar demokrasi yang mana unsur SARA tidak relevan bila dikaitkan dengan proses pemilihan kepala daerah atau kepala negara?

Sementara Gus Mus (KH Mustofa Bisri, tokoh NU) dalam berbagai ceramahnya mengatakan kata ‘Auwliya” bisa diterjemahkan sebagai BALA atau BOLO dalam bahasa jawa, yang artinya teman atau sekutu.

Jadi secara keseluruhan maksud ayat tersebut diatas seharusnya ditafsirkan bahwa warga muslim tentu harus memilih ‘awliya’ yang juga dari sesama muslim dalam cakupan keagamaan (dalam hal ini agama Islam), bukan dikaitkan dengan kehidupan demokrasi.

Dari Tafsir Ibn Katsir juga tidak menafsirkan kata awliya sebagai pemimpin. Yang dimaksud adalah temenan dalam arti bersekutu dan beraliansi dengan meninggalkan orang Islam. Bukan dalam makna larangan berteman sehari-hari. Konteks al Maidah ayat 51 itu saat muslim kalah dalam perang uhud. Jadi ada yg tergoda untuk menyeberang dengan bersekutu pada pihak yahudi dan nasrani. Itu yang dilarang.

Sementara Ahok mengatakan :

"Kalau Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu. Kalo bapak ibu merasa ga milih neh karena saya takut neraka,dibodohin gitu ya gapapa" ujar Ahok saat berkunjung di Kepulauan Seribu dan diunggah ke youtube (entah ini versi siapa?) pada senin (26/9/2016).

Itu TIDAK MELECEHKAN Alquran terkait surat Al Maidah 51, tapi berhubung para ANTI AHOK tak mau tahu dan tak perduli, maka tetap bersikukuh menyalahkan Ahok, seraya membuang otaknya dalam bernalar mempelajari ayat tersebut. Pokok kata Ahok harus diserang habis-habisan mumpung ada moment yang terkait agama Islam. Dipastikan kalimat-kalimat Ahok akan diplintir semakin dalam demi membenarkan KEBENCIANNYA.

Artinya masih banyak yang belum nyampe pemahamannya. Maksudnya dibodohi itu BUKAN tentang ayatnya, tapi PEMAHAMAN banyak umat yang dirasa bodoh karena SALAH MENAFSIRKAN ayat yang terkandung di dalamnya.

Seperti penjelasan di atas, pemimpin yang dimaksud di ayat tersebut bukan pemimpin kenegaraan, bukan presiden, gubernur, walikota dan lain sebagainya.

Jadi maksud dalam ayat tersebut pemimpin dalam keluarga, pemimpin agama, yang berhubungan dengan hal yang mengatur akidah islam. Sementara kehidupan bernegara beda, karena kita tinggal sebagai bangsa yang majemuk dan berbhineka tunggal ika.

Continue Reading | komentar

Blogger ini menghina Islam, Menyeka kotorannya dengan halaman Qur'an dan kini melarikan diri ke Amerika Serikat

Blogger cabul dan pengkritik dan sering menyudutkan Islam yang kini melarikan diri ke Amerika Serikat berbuat ulah lagi.

Selepas menerbitkan buku berjudul ‘Sex, Pork and Persecution’ yang menceritakan kisah lucu, kehidupan di penjara dan politik, Alvin Tan, 27 yang memanggil dirinya “aktivis kebebasan bersuara” dikecam publik Malaysia negara yang ditinggali sebelumnya.

Hal itu usai dia memposting cerita bergambar di dalam akun Facebooknya.

Dalam cerita komik bergambar dirinya itu, terlihat ia sedang berada di dalam toilet sedang memegang Al-Quran, pada pose yang lain dia terlihat menggunakan halaman Alquaran sebagai tisu, karena tisu di ruangan toilet itu sudah habis.

Tindakan Alvin yang antipati terhadap Islam kali ini pastinya menimbulkan kemarahan netizen yang sebelumnya sudah dikecam karena sikap dan tindakannya yang tidak menghormati keyakinan dan agama orang lain.
Aksi Alvin setelah pindah ke AS semakin berani.

Jika dulu dia cuma menaikkan kemarahan umat Islam di Malaysia namun perbuatannya kini yang semakin terang-terangan menghina agama orang lain yang pastinya sulit diterima komunitas masyarakat Islam di dunia.

Meskipun banyak netizen yang sudah mengingatkan dan menghujat dengan sikapnya itu, namun Alvin tetap keukeh untuk tetap berdiri menghina komunitas lain.

Beberapa netizen menganggap kalau Alvin hanya seorang yang kurang kasih sayang dan perlu perhatian.

Source : Facebook
Continue Reading | komentar

Terbaru

 
Support : Creating Website | maskolis | Johny Template Copyright © 2014. UBERITA - All Rights Reserved
Template Modify by UBERITA | Powered by Blogger