Tampilkan postingan dengan label religius. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label religius. Tampilkan semua postingan

Dulu Bela Kasus Rizieq Shihab dan Abu Bakar Ba'asyir, Kini Muannas Alaidid Buka Suara Kenapa Bela Ahok Mati-Matian

MUANNAS ALAIDID : "SAYA AKAN MEMBELA AHOK MATI-MATIAN WALAU SENDIRIAN."
Banyak yang tanya ke saya, kenapa saya begitu membela ahok mati2an dalam tuduhan penistaan agama ?, 😔

Karena kasus ini saya paham betul, mana yg menistakan dan mana yang tidak. Apa yg saya yakini sebagai kebenaran dan keadilan saat ini, insya Allah tidak akan pernah melunturkan iman islam saya. Lahaulawlaquwatta illahbillahil adzi hil addzim.
Beberapa orang di sosmed yg menhujat dan mencacu maki saya selama ini mereka mencari tahu siapa Muannas Alaidid merasa aneh koq ada orang islam yg bela ahok, Pikirnya hehehee 😀

Ternyata setelah mereka cari di google, justru Muannas Alaidid memiliki latar belakang diantaranya menghabiskan pendidikannya di Muhammadiyah sejak SMA sampai dengan Perguruan Tinggi, bahkan semasa kecil pernah belajar di sekolah madrasah islam YAKA & pernah tercatat sbg Pengurus TPM (TIm Pengacata Muslim) yaitu Tim Advokasi Muslim yg konsen dalam pembelaan umat islam atas tuduhan diantaranya serangkaian kasus terorisme di indonesia, kasus konflik tempat ibadah, kasus penculikan aktivis2 muslim, yg notabenenya kelompok islam fundamental Radikal yang selama ini, memperjuangkan syariat islam agar menjadi hukum positif. 😉

Muannas pernah tercatat mendampingi ratusan kaum muslimin yg ditangkap dan diadili oleh hukum indonesia atas sangkaan terorisme berdasarkan jejak digital yg ditelusuri, Pernah Menjadi Pengacara Abu Bakar Baasyir, Jafar Umar Thalib bahkan Habib Rizieq Shihab dalam insiden Monas bentrokan dengan kelompok Ahmadiyah, Pernah pula Menjadi Kuasa Hukum Terduga Terorisme dalam kasus bom bali 1, bom bali 2, bom marriot, bom kuningan & kelompok2 terkait Noordin M Top dan Dr. Azhari antara lain :

Banyak orang dan kelompok tertentu saat ini dalam kasus ahok mendadak puber religi, merasa lebih islami, begitu sensitip terhadap kesalahan orang lain dibandingkan kesalahan sendiri yg pernah dibuatnya. Ironinya penyakit ini banyak menjakiti rekan2 pengacara yg terkesan mendadak islami, tuding saya gak islami cuma karena hari ini berseberangan pandangan dengan membela ahok.

Tapi mereka berdiam diri pura2 gak liat ketika ada org islam yg terjerat kasus hukum di indonesia karena gak bisa bayar, padahal mereka jelas butuh bantuan hukum kita. Pertanyaamnya kemana mereka saat itu ?

Ironinya mrk yg berlagak islami adalah pengacara2 komersil dan pasang tarif kumpulkan pundi2 kekayaan, Miris !!

Sampai Prof. Yusril Ihza Mahendra bilang orang indonesia itu aneh, mau menghukum ahok pake hukum islam, tapi giliran pemilu gak ada yg mau pilih partai islam. 😉😉

Gak perlu ditanggapi catatan saya ini, silahkan tanya dalam hati yg munafik itu sebetulnya saya atau mereka ? Bukalah mata kalian, lihat rekam jejak kita masing2 siapa sesunguhnya yg membela islam ? Seperti adagium 'Tegakkan keadilan walau langit akan runtuh' begitu pun pandangan saya dalam kasus ahok, sebagai Ketum Kotak Badja yg melaporkan Buniyani saya tahu persis kasus ini dari awal, Transkrip Palsu 'pecundang' ini telah berhasil menyesatkan oponi publik dan memelintir ucapan ahok dalam videonya sehingga ahok dianggap menghina Quran.

Bahwa Saya tidak sekedar membela ahok, saya saat ini sedang memperjuangkan kebenaran dan keadilan, Karena ahok jelas di dzoilmi secara berjamaah dalam kasus ini karena pada saatnya pengadilan akan membuktikan ucapan ahok disesatkan oleh buni yani, dosen dan jurnalis media top lulusan USA yg mencoba cuci tangan setelah tindakannya menimbulkan kegaduhan ditengah masyarakat khususnya Umat Islam. Dimana dia sudah ditetapkan POLRI sebagai TERSANGKA. Ibarat orang berantem ahok dipegangin & dikeroyok lawannya dari berbagai sisi, pokoknya ahok harus dinyatakan Salah. !!!Tinggal tergantung anda mau ambil peran yg mana dalam adegan yg sangat berhasil memprovokasi umat. ? 😂😂

Walaupun hanya sendiri saya tetap akan membela ahok, Membela ahok jg sesuai ajaran agama saya' 'janganlah kebencian kamu terhadap suatu kaum membuat kamu berlaku tidak adil ( QS. Almaidah 8).
Terimakasih.
(Muannas Alaidid)

Resource: https://www.facebook.com/1402801009987423/photos/a.1402829899984534.1073741828.1402801009987423/1786943834906470/?type=3
Continue Reading | komentar

TERNYATA AHOK TIDAK MELECEHKAN ALQURAN TERKAIT MENYEBUT SURAT AL MAIDAH AYAT 51

Maklumlah karena Ahok dianggap begitu kuat dan kinerjanya nyata dirasakan rakyat Jakarta, para lawannya berusaha keras mencari-cari cara untuk menghajarnya, segala pernyataannya dicari untuk dijadikan bahan menyerangnya dari segala arah, terutama bila dapat bahan yang terkait dengan AGAMA ISLAM, sontak mereka akan bergemuruh menghasut untuk menghajar Ahok dengan berbagai cara.

Salah satunya terkait dengan isu pemilihan Kepala Daerah dalam pilkada DKI tahun depan, beberapa kalangan dari warga muslim menolak pencalonan Ahok yang notabene Non Muslim sebagai Gubernur DKI. Mereka yang menolak Ahok tersebut dengan berpedoman pada Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 51 sbb :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi awliya mu; sebagian mereka adalah awliya bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi awliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim)

Faktanya, banyak ulama tafsir BERBEDA PENDAPAT mengenai penyebab yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat yang mulia ini.

Di dalam Surat Al-Maidah 51 tersebut terdapat satu kata kunci yaitu ‘Awliya’ sebab bila tidak tepat dalam mengartikannya dapat menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan masyarakat luas dalam rangka penegakan demokrasi di negeri ini.

Ada pendapat mengatakan ‘Auwliya’ diterjemahkan sebagai ‘pemimpin’, seperti yang tercantum dalam terjemahan Al Quran terbitan Kementerian Agama.

Pertanyaannya adalah sejauh mana kebenaran terjemahan Al Qur’an versi pemerintah tersebut? Sementara dasar negara kita Pancasila yang melindungi hak setiap warga negara untuk dipilih menjadi pemimpin atau Kepala Daerah dan pajebat negara lainnya hingga Presiden.

Apakah terjemahan kata ‘awliya’ menjadi ‘pemimpin’ tersebut sudah sejalan dengan prinsip dasar demokrasi yang mana unsur SARA tidak relevan bila dikaitkan dengan proses pemilihan kepala daerah atau kepala negara?

Sementara Gus Mus (KH Mustofa Bisri, tokoh NU) dalam berbagai ceramahnya mengatakan kata ‘Auwliya” bisa diterjemahkan sebagai BALA atau BOLO dalam bahasa jawa, yang artinya teman atau sekutu.

Jadi secara keseluruhan maksud ayat tersebut diatas seharusnya ditafsirkan bahwa warga muslim tentu harus memilih ‘awliya’ yang juga dari sesama muslim dalam cakupan keagamaan (dalam hal ini agama Islam), bukan dikaitkan dengan kehidupan demokrasi.

Dari Tafsir Ibn Katsir juga tidak menafsirkan kata awliya sebagai pemimpin. Yang dimaksud adalah temenan dalam arti bersekutu dan beraliansi dengan meninggalkan orang Islam. Bukan dalam makna larangan berteman sehari-hari. Konteks al Maidah ayat 51 itu saat muslim kalah dalam perang uhud. Jadi ada yg tergoda untuk menyeberang dengan bersekutu pada pihak yahudi dan nasrani. Itu yang dilarang.

Sementara Ahok mengatakan :

"Kalau Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu. Kalo bapak ibu merasa ga milih neh karena saya takut neraka,dibodohin gitu ya gapapa" ujar Ahok saat berkunjung di Kepulauan Seribu dan diunggah ke youtube (entah ini versi siapa?) pada senin (26/9/2016).

Itu TIDAK MELECEHKAN Alquran terkait surat Al Maidah 51, tapi berhubung para ANTI AHOK tak mau tahu dan tak perduli, maka tetap bersikukuh menyalahkan Ahok, seraya membuang otaknya dalam bernalar mempelajari ayat tersebut. Pokok kata Ahok harus diserang habis-habisan mumpung ada moment yang terkait agama Islam. Dipastikan kalimat-kalimat Ahok akan diplintir semakin dalam demi membenarkan KEBENCIANNYA.

Artinya masih banyak yang belum nyampe pemahamannya. Maksudnya dibodohi itu BUKAN tentang ayatnya, tapi PEMAHAMAN banyak umat yang dirasa bodoh karena SALAH MENAFSIRKAN ayat yang terkandung di dalamnya.

Seperti penjelasan di atas, pemimpin yang dimaksud di ayat tersebut bukan pemimpin kenegaraan, bukan presiden, gubernur, walikota dan lain sebagainya.

Jadi maksud dalam ayat tersebut pemimpin dalam keluarga, pemimpin agama, yang berhubungan dengan hal yang mengatur akidah islam. Sementara kehidupan bernegara beda, karena kita tinggal sebagai bangsa yang majemuk dan berbhineka tunggal ika.

Continue Reading | komentar

Blogger ini menghina Islam, Menyeka kotorannya dengan halaman Qur'an dan kini melarikan diri ke Amerika Serikat

Blogger cabul dan pengkritik dan sering menyudutkan Islam yang kini melarikan diri ke Amerika Serikat berbuat ulah lagi.

Selepas menerbitkan buku berjudul ‘Sex, Pork and Persecution’ yang menceritakan kisah lucu, kehidupan di penjara dan politik, Alvin Tan, 27 yang memanggil dirinya “aktivis kebebasan bersuara” dikecam publik Malaysia negara yang ditinggali sebelumnya.

Hal itu usai dia memposting cerita bergambar di dalam akun Facebooknya.

Dalam cerita komik bergambar dirinya itu, terlihat ia sedang berada di dalam toilet sedang memegang Al-Quran, pada pose yang lain dia terlihat menggunakan halaman Alquaran sebagai tisu, karena tisu di ruangan toilet itu sudah habis.

Tindakan Alvin yang antipati terhadap Islam kali ini pastinya menimbulkan kemarahan netizen yang sebelumnya sudah dikecam karena sikap dan tindakannya yang tidak menghormati keyakinan dan agama orang lain.
Aksi Alvin setelah pindah ke AS semakin berani.

Jika dulu dia cuma menaikkan kemarahan umat Islam di Malaysia namun perbuatannya kini yang semakin terang-terangan menghina agama orang lain yang pastinya sulit diterima komunitas masyarakat Islam di dunia.

Meskipun banyak netizen yang sudah mengingatkan dan menghujat dengan sikapnya itu, namun Alvin tetap keukeh untuk tetap berdiri menghina komunitas lain.

Beberapa netizen menganggap kalau Alvin hanya seorang yang kurang kasih sayang dan perlu perhatian.

Source : Facebook
Continue Reading | komentar

Terbaru

 
Support : Creating Website | maskolis | Johny Template Copyright © 2014. UBERITA - All Rights Reserved
Template Modify by UBERITA | Powered by Blogger